Virus, bakteri, memang tak kenal ampun. Keganasan mereka tak mengenal
batas negara dan benua. Dengan ukurannya yang mikroskopis, virus dan
bakteri telah memberikan warna tersendiri pada sejarah kehidupan
manusia. Warna hitam kelam yang dikenal sebagai pandemi atau wabah.
Puluhan bahkan ratusan tahun, dunia kedokteran berusaha untuk
memerangi pasukan-pasukan mikroskopis ini. Peperangan ini tak pelak,
telah memakan begitu banyak korban jiwa. Tercatat ada 10 pandemi paling
mematikan berdasarkan jumlah jatuhnya korban jiwa.
1. Cacar (10.000 SM – 1979)
Cacar sudah menjadi pandemik sejak tahun 10.000 sebelum Masehi
dan telah menelan lebih dari 300 juta korban jiwa. Beberapa ahli
percaya bahwa sebagian besar penduduk Bumi pernah habis lenyap oleh
karena penyakit yang satu ini.
Gejala: demam, sakit kepala, cepat lelah, batuk, diare, dan timbul bercak-bercak pada kulit.
2. Campak (Abad ke-7 SM – 1963)
Seperti halnya cacar, wabah campak juga sudah terjadi sebelum Masehi.
Campak sendiri menempati peringkat kedua dalam wabah paling mematikan
sepanjang sejarah karena telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa
hingga 200 juta orang.
Gejala: demam, muncul ruam, batuk, sakit tenggorokan, dan mata menjadi merah.
3. Flu Spanyol (1918-1920)
Merupakan pandemi flu pertama dan terbesar di dunia. Menariknya,
kebanyakan para korban yang
terjangkit flu ini adalah para anak muda
yang kelihatannya sehat. Pandemi yang berakhir bulan Desember 1920 ini
menelan 50 - 100 juta korban jiwa.
Gejala: cepat merasa lelah, demam tinggi, sakit kepala, warna kulit berubah, kadang terjadi pendarahan, dan batuk-batuk.
4. Kematian Hitam (1340 - 1771)
Di antara semua pandemik yang ada, Kematian Hitam (Black Death) boleh dibilang paling mengerikan. Penyakit yangdisebabkan oleh sebuah bakteri bernama Yersinia pestisini
disebarkan oleh kutu binatang pengerat seperti tikus atau marmut. Rekor
sejarah menyatakan bahwa pandemi yang menyebar di daratan Eropa ini
berakhir dengan jatuhnya korban jiwa sebanyak 75 juta orang.
Gejala: bubo (pembesaran pada pangkal paha atau ketiak).
5. HIV / AIDS (1981 - sekarang)
Siapa yang tak kenal dengan penyakit yang satu ini? HIV / AIDS sudah
jadi momok mengerikan bagi seluruh penduduk dunia. Ia menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan menjadikannnya rentan terhadap segala virus
dan bakteri. Hingga kini para peneliti belum menemukan obat mutlak bagi
penyakit yang telah mengakibatkan lebih dari 25 juta korban jiwa ini.
Gejala: demam, bubo, dan turunnya berat badan secara drastis.
6. Wabah Justinian (541-750)
Pandemi ini terjadi ketika kekaisaran Byzantium sedang berjaya.
Ibukotanya yang terkenal, Konstantinopel (sekarang Istanbul) juga ikut
terkena wabah ini. Penelitian menunjukkan bahwa wabah yang menyebar
hampir ke seluruh daratan Eropa ini juga disebabkan oleh Yersinia pestis,
bakteri yang juga mengakibatkan wabah Black Death. Wabah yang juga
tercatat sebagai wabah terbesar dalam sejarah ini memakan 25 juta korban
jiwa.
Gejala: demam, kejang-kejang, bubo, dan berubahnya warna kulit.
7. Third Pandemic(1855 - 1959)
Atau yang lebih dikenal dengan nama Wabah Bubonik ini dimulai di
Provinsi Yunnan, Cina. Wabah yang berlangsung sampai tahun 1959 ini
telah menelan korban jiwa di Cina dan India sebanyak 12 juta orang.
Gejala: demam, sakit kepala, lemas, batuk, diare, dan muncul bintik-bintik merah pada tubuh.
8. Tipus (430 SM - sekarang)
Perlu diperhatikan bahwa typhus yang satu ini berbeda dengan yang
kita kenal sebagai tifus atau
demam tifoid. Bila demam tifoid disebabkan
oleh bakteri Salmonella typhii, maka Typhus disebabkan oleh bakteri Rickettsia
yang dibawa oleh binatang pengerat seperti tikus. Di masa Perang Dunia
II, penyakit ini lebih dikenal dengan nama demam penjara atau (jail fever) dan berhasil menelan korban jiwa hingga 8 juta orang.
Gejala: ruam, demam, batuk-batuk, mual-mual, dan muntah-muntah.
9. Kolera (1817 - sekarang)
Berawal dari India dan terus menyebar hingga mencapai Cina. Pada
tahun 1817, wabah kolera menyerang Eropa bagian barat dan Amerika.
Hasilnya, ribuan tentara Inggris meninggal. Beruntung, karena sekarang
obatnya sudah ditemukan, sehingga kasus-kasus kematian akibat kolera
sekarang makin jarang terjadi.
Gejala: diare, muntah-muntah, mual, dan dehidrasi.
10. Flu Hong Kong (1968 - 1969)
Kategori pandemik dua untuk virus influenza. Flu Hong Kong disebabkan
oleh virus H3N2 yang merupakan turunan dari virus H2N2. Walau wabah ini
hanya terjadi dalam rentang waktu satu tahun, namun dampaknya sungguh
luar biasa. Wabah ini masuk sebagai pandemi mematikan ke-10 dengan total
korban jiwa mencapai 1 juta orang.
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar